Friday, 15 December 2017

What is Resistor?

Resistor adalah sebuah komponen elektronik yang berfungsi untuk menghambat arus pada sebuah rangkaian, biasanya resistor digunakan untuk perangkat elektronik yang hanya membutuhkan arus kecil seperti lampu LED. Terdapat begitu banyak bentuk-bentuk resistor, ukuran hambatan resistor disebut dengan Ohm. Semakin besar nilai Ohm-nya maka semakin kecil arus yang akan dilewatkan oleh resistor ke perangkat elektronik. Perlu diketahui resistor tidak memiliki polaritas, jadi kalau kalian memasangnya terbalik antara kutub positif dan negatifnya tidak apa-apa.


Penghitungan berapa arus yang dilewatkan oleh resistor bisa digunakan Hukum Ohm
Ada 2 jenis reisitor berdasarkan nilainya :
1. Fixed Resistor

Fixed resistor adalah resistor dengan nilai tetap, tidak bisa diganti-ganti. Kalian bisa temukan di berbagai toko seperti gambar disamping. Biasanya jarang sekali, toko yang hanya mau menjual 1 buah resistor, kalian harus beli dalam jumlah minimal 10 buah (biasanya.) Resistor ini hanya memiliki 2 terminal.



Dalam skematik sendiri, fixed resistor dilambangkan sebagai berikut
 2. Variable Resistor
      Resistor ini nilainya tidak tetap atau kalian bisa mengatur sendiri nilai resistornya. Ada begitu banyak tipe resistor ini contohnya :
a. Potensiometer dan Trimpot (Trimmer Potensiometer)
    Kedua komponen ini memiliki simbol skematik yang sama (sama-sama memiliki 3 terminal)


Potensiometer

Jenis resistor ini kalian bisa mengubah nilai hambatannya dengan cara memutarnya. Nilai hambatan ini tergantung pada dimana kalian menaruh posisi tegangan postif dan negatifnya. Jika tegangan negatifnya ada di sebelah kiri maka jika kalian memutar resistor ke arah kiri, nilai hambatannya akan menjadi nol. Begitu pula sebaliknya






Trimpot (Trimmer Potensiometer)
Resistor ini sama seperti potensiometer yang membedakannya adalah ukurannya. Trimpot sendiri memiliki ukuran yang lebih kecil dengan potensiometer sehingga jika kalian ingin mengubah nilai hambatannya, kalian harus memutarnya dengan obeng.






b. LDR (Light Depending Resistor)

Resistor ini tidak dapat kalian ganti secara manual layaknya Trimpot dan Potensiometer. Jenis ini nilainya akan berganti-ganti ketika terkena cahaya. Ketika diruang gelap nilai dari resistor ini akan besar namun untuk menurunkannya cukup sinari saja resistor ini dengan cahaya, dengan sendirinya nilai hambatannya akan turun.

c. Thermistor
Jenis ini nilai hambatannya tergantung pada suhu dan terdapat 2 macam untuk resistor ini yaitu :
1. NTC (Negative Temperatur Coefficient)
    Nilai resistansinya akan semakin besar jika suhu panas dan semakin kecil jika suhunya dingin.
2. PTC (Positive Temeperatur Coefficient)
    Nilai resistansinya akan semakin kecil jika suhu panas dan semakin besar jika suhunya dingin.



Lalu bagaimana nilai resistor yang kita inginkan tidak ada dipasaran? Itu mudah caranya, kalian bisa susun resistor yang kalian miliki secara paralel atau seri tergantung nilai yang kalian inginkan. Berikut gambarannya agar lebih paham.


Kesimpulannya, kalau kalian ingin nilai hambatannya kecil kalian cukup mem-paralalelkan resistor kalian namun jika kalian ingin nilai hambatannya besar cukup dengan men-serikannya saja.

Sudah paham tentang segala macam resistor beserta fungsi-fungsinya? Sekali lagi jangan sampai salah beli resistor karena tidak tau jenisnya, sangat disayangkan kalau kalian tidak begitu paham tentang resistor saat ingin membelinya.
Sekian dulu infonya, semoga bermanfaat. Jangan lupa share atau koment


Share This
Previous Post
Next Post

Merupakan Mahasiswa Teknik Elektro UGM yang senang dengan game MOBA dan FPS

0 komentar: